Daftar Isi:
  • Kecamatan Karangreja merupakan salah satu daerah di Kabupaten Purbalingga yang berpotensi dalam mengembangkan usahatani tomat. Produktivitas rata-rata tomat di Kecamatan Karangreja mencapai 18,47 ton per hektar tetapi masih jauh dari potensi produksi tomat, yaitu 30-60 ton per hektar. Upaya untuk mencapai produktivitas dan keuntungan maksimal yaitu dengan mengalokasikan faktor produksi secara efisien. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui besarnya biaya dan pendapatan petani tomat, 2) mengetahui pengaruh penggunaan faktor produksi terhadap produksi tomat, dan 3) mengetahui tingkat efisiensi teknis, harga dan ekonomi usahatani tomat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2016 di Desa Serang dan Kutabawa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja (purposive). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling dan diperoleh jumlah responden sebanyak 33 petani tomat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis biaya dan pendapatan, analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dan analisis efisiensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya yang digunakan pada usahatani tomat di Kecamatan Karangreja sebesar Rp40.878.252,62 per hektar dengan penerimaan sebesar Rp108.732.157,85 per hektar dan pendapatan sebesar Rp67.853.905,23 per hektar. Faktor produksi yang mempengaruhi secara nyata terhadap produksi tomat adalah luas lahan, benih dan tenaga kerja. Nilai rata-rata efisiensi teknis usahatani tomat sebesar 0,99 yang berarti usahatani tomat di Kecamatan Karangreja sudah efisien. Efisiensi harga sebesar 17,54 yang berarti usahatani tomat di Kecamatan Karangreja belum efisien secara harga. Usahatani tomat secara teknis sudah efisien namun secara harga belum efisien, sehingga usahatani tomat di Kecamatan Karangreja belum efisien secara ekonomi.