Analisis Implementasi Sunshine Policy Dalam Proses Reunifikasi Korea Selatan dan Korea Utara Pada Masa Pemerintahan Kim Dae Jung
Daftar Isi:
- Analisis Implementasi Sunshine Policy Dalam Proses Reunifikasi Korea Selatan dan Korea Utara Pada Masa Pemerintahan Kim Dae Jung Penelitian ini menganalisis bagaimana implementasi Sunshine Policy mempengaruhi reunifikasi antara Korea Selatan dan Korea Utara dibawah pemerintahan Kim Dae Jung dengan menggunakan salah satu konsep identitas kolektif yang dikemukakan oleh Alexander Wendt dimana ia menjelaskan identitas kolektif adalah kesamaan pikiran dan perasaan antar aktor (antar negara) ada beberapa faktor yang membentuk identitas kolektif antar negara. Alexander Wendt menyebutnya sebagai master variable, yaitu interdependensi, keyakinan bersama, homogenitas, dan pengekangan diri. Dari keempat variabel tersebut dapat dikelompokkan kedalam 3 faktor determinan, yakni faktor struktural, sistemik, dan strategis. Serta menggunakan konsep reunifikasi. Pemerintahan Kim Dae Jung berlangsung pada tahun 1998-2003. Pada masa pemerintahan Kim Dae Jung tercetuslah sebuah kebijakan yaitu Sunshine Policy dimana kebijakan tersebut berupaya mengikutsertakan Korea Utara di dalam setiap kerjasama ekonomi. Kebijakan ini berdasarkan 3 prinsip yaitu tidak mentolerir segala bentuk provokasi senjata oleh Korea Utara, tidak berupaya bersatu secara paksa dengan Korea Utara dan memperluas rekonsiliasi dan kerja sama. Berdasarkan hasil penelitian ini, dengan menggunakan perspektif konstruktivis Sunshine Policy berhasil memenuhi 3 faktor determinan dalam identitas kolektif yakni faktor struktural, sistemik dan strategis sehingga berhasil mengubah pandangan warga Korea dan juga Dunia bahwa kedua negara bisa berteman dan menjalin Kerjasama. Kata Kunci: Sunshine Policy, Identitas Kolektif, Kim Dae Jung