Daftar Isi:
  • Usaha peningkatan produktivitas tanah sawah untuk tanaman padi telah dilaksanakan pemerintah melalui progran intensifikasi. Program ini tidak terlepas dari ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Pemupukan merupakan salah satu usaha penting untuk meningkatkan produksi, bahkan sampai sekarang dianggap sebagai faktor yang dominan dalam produksi pertanian. Oleh sebab itu diperlukan evaluasi status hara khususnya kalium untuk mengetahui ketersediaannya dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui status unsur hara K-total dan K-tersedia; 2) mengetahui sebaran status hara K-total dan K-tersedia; 3) mengetahui rekomendasi kebutuhan kalium pada lahan tanah sawah di Kecamatan Sumbang. Penelitian dilaksanakan secara survei pada lahan sawah di Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas, serta di Laboratorium Tanah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan dari bulan Agustus sampai November 2018. Teknik pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan sistem Satuan Lahan Homogen (SLH). Variabel yang diamati yaitu K-total, K-tersedia, Bahan Organik, dan pH H2O, serta data-data hasil observasi atau wawancara yang meliputi varietas padi, hasil panen, pupuk dan dosis pupuk, serta pemanfaatan jerami sebagai variabel pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran unsur hara kalium pada daerah sawah di Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas bervariasi. Kandungan Ktotal tergolong sedang yaitu 33,91 mg/100g, kandungan K-tersedia tergolong rendah yaitu 0,25 cmol/kg, kandungan bahan organik tergolong tinggi yaitu 3,42%, dan kandungan pH H2O tergolong agak masam yaitu 6,21. Menurut konsep SLAN didapatkan penambahan unsur hara Kalium di daerah penelitian berkisar antara 74,88 kg K/ha sampai 327,6 kg K/ha atau setara dengan kebutuhan pupuk KCl sebesar 93,6 kg KCl/ha sampai 409,5 kg KCL/ha.