Daftar Isi:
  • Apel merupakan salah satu buah yang mempunyai peningkatan atau kenaikan laju respirasi sebelum pemasakan dan berasal dari daerah subtropis. Di Indonesia tanaman apel dibudidayakan di beberapa daerah diantaranya Malang, Batu, Nongkojajar-Pasuruan. Mutu buah sangat tergantung pada penanganan pasca panen buah tersebut. Pada buah apel salah satu karakteristik yang penting adalah ketika selesai dipanen buah masih melakukan aktivitas fisiologis terutama respirasi yang menjadi faktor penyebab kerusakan buah. Salah satu upaya untuk memperpanjang umur simpan buah apel, yaitu dengan memberi pelilinan pada buah apel. Selain memperpanjang umur simpan, pelilinan pada buah apel dapat meningkatkan nilai ekonomis buah apel. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Univesitas Jenderal Soedirman dengan pengambilan sampel di Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan percobaan terdiri dari 2 faktor yaitu Konsentrasi Lilin Lebah (L) yang terdiri dari 4 taraf dan Suhu Ruang Penyimpanan (T) yang terdiri dari 3 taraf, sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan. Variabel yang diamati yaitu warna buah, kesegaran buah, aroma buah, bercak buah, kadar vitamin C, kadar air, susut bobot, umur simpan dan total padatan terlarut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelapisan lilin mampu mempertahankan kualitas dan kuantitas apel Malang selama 32 hari dengan konsentrasi terbaik 9 persen. Untuk suhu ruang penyimpanan terbaik yaitu suhu terendah 8 o C dan interaksi antara konsentrasi lapisan lilin dan suhu ruang rendah mampu mempertahankan kualitas dan kuantitas apel dalam menghambat penurunan kadar vitamin C dan susut bobot buah. Interaksi terbaik adalah lapisan lilin konsentrasi 9 persen dan suhu rendah 8 o C .