Daftar Isi:
  • Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang mempunyai nilai ekonomi penting dalam pembangunan pertanian Indonesia. Produktivitas nasional tanaman bawang merah dalam tujuh tahun terakhir mengalami penurunan jauh di bawah potensi produksi yang berada di atas 20 ton Ha -1 . Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan produktivitasnya salah satunya yaitu dengan pemupukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan 1) dosis pupuk mikoriza-azolla, 2) pengurangan dosis pupuk buatan dan 3) kombinasi keduanya yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulam Maret sampai Mei 2018 di lahan petani, Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, kabupaten Banyumas dan Laboratoruim Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pupuk hayati mikoriza-azolla yang terdiri dari 3 taraf, yaitu pupuk hayati mikoriza-azolla 0-0, 10-5 dan 20-10 g tanaman . Faktor kedua adalah pengurangan dosis pupuk buatan meliputi pupuk Urea, ZA, SP-27 dan KCl yang terdiri dari 3 taraf, yaitu pengurangan 0%, 25% dan 50% dosis pupuk buatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati mikoriza 20 g -azolla 10 g tanaman -1 dan pengurangan 50% dosis pupuk buatan baik secara mandiri maupun kombinasi keduanya merupakan perlakuan yang paling efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah dengan hasil bobot umbi segar rumpun -1 -1 bawang merah tertinggi yang dipilih yaitu sebesar 31,41 g atau setara dengan 7,06 ton Ha -1 .