Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Sekitar 40% kematian pada penderita hipertensi diakibatkan karena hipertensi tidak terkendali. Puskesmas I Sumbang menempati posisi tiga besar kasus hipertensi tertinggi di Kabupaten Banyumas selama tiga tahun terakhir bertutur-turut, dengan prevalensi tertinggi Tahun 2018 sebesar 8,67% dan proporsi penderita hipertensi tidak terkendali Tahun 2018 sebesar 41,11%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hipertensi tidak terkendali di Puskesmas I Sumbang. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain Case Control. Sampel kelompok kasus 59 orang, diambil melalui Fixed Disease Sampling. Sampel kelompok kontrol 59 orang, diambil melalui Purposive Sampling. Kasus adalah akan penderita hipertensi yang terkendali, sedangkan kontrol adalah penderita hipertensi yang terkendali. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara berdasarkan kuesioner. Variabel penelitian terdiri dari umur, riwayat keluarga hipertensi, konsumsi natrium, kebiasaan aktivitas fisik, kebiasaan minum kopi, konsumsi alkohol, perilaku merokok, obesitas, kepatuhan minum obat antihipertensi (OAH). Analisis data yang dilakukan adalah univariat, bivariat dengan uji Chi Square, dan multivariat dengan uji regresi logistik ganda menggunakan SPSS. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan mengonsumsi obat antihipertensi yang rendah (OR= 10,0; 95% CI= 3,918-25,920), memiliki riwayat keluarga hipertensi (OR= 4,4; 95% CI= 1,610-12,520), konsumsi natrium > 2400 mg (OR= 2,6; 95% CI= 1,022-6,736), dan memiliki obesitas (IMT > 25 Kg/m 2 ) (OR= 1,9; 95% CI= 0,761-5,235) berpengaruh terhadap kejadian hipertensi tidak terkendali. Kesimpulan: Faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian hipertensi tidak terkendali yaitu variabel kepatuhan mengonsumsi obat antihipertensi. Keluarga penderita hipertensi perlu memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang menderita hipertensi tidak terkendali untuk meningkatkan kepatuhan mengonsumsi obat antihipertensi.