Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Kandungan dalam jahe yaitu 6-gingerol mampu menginduksi apoptosis dan ekspresi p53 pada sel WiDr, serta kandungan bangle seperti fenilbutenoid dapat menghambat proliferasi sel kanker paru-paru manusia, namun kombinasi ekstrak tersebut belum diketahui aktivitas sitotoksiknya terhadap sel kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas sitotoksik kombinasi ekstrak tersebut dapat memberikan efek yang lebih baik daripada ekstrak tunggalnya pada sel kanker payudara MCF-7. Metodologi: Identifikasi kandungan kimia dilakukan menggunakan kromatografi lapis tipis menggunakan beberapa pereaksi semprot yang dideteksi terhadap hasil elusi dilakukan pengamatan secara visual, sinar UV 254 nm dan 366 nm. Uji sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF-7 dilakukan menggunakan metode MTT assay dengan konsentrasi ekstrak 500; 250; 125; 62,5; 31,25; 15,63 μg/ml. Selanjutnya dihitung nilai IC50 yaitu konsentrasi senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan sel sebesar 50%. Hasil: Identifikasi KLT menunjukkan bahwa ekstrak jahe mengandung flavonoid, fenol dan terpenoid, sedangkan ekstrak bangle mengandung flavonoid, terpenoid, fenol, dan alkaloid. Berdasarkan persentase viabilitas sel menunjukkan bahwa seiring dengan meningkatnya konsentrasi nilai viabilitas sel semakin kecil. Hasil uji MTT pada sel MCF-7 menghasilkan nilai IC50 dari ekstrak jahe, ekstrak bangle, dan ekstrak kombinasi masing-masing sebesar 69,96 μg / ml; 140,62 μg / ml; 65,25 μg / ml. Kesimpulan: Kombinasi ekstrak jahe dan bangle memiliki aktivitas sitotoksik yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak tunggal terhadap sel kanker payudara MCF-7 secara in vitro.