Daftar Isi:
  • Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah belum menggunakan informasi akuntansi yang sesuai dengan pedoman penyusunan yang semestinya. Dampaknya pelaku UMKM mengambil keputusan hanya dengan taksiran yang didasarkan atas pemahaman dari pemiliknya saja bukan didasarkan pada informasi yang valid. Selain itu, pelaku UMKM sulit untuk mendapat akses kredit pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan karena dianggap tidak bankable yang mengakibatkan UMKM sulit untuk mengembangkan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenjang pendidikan, masa memimpin, skala usaha, pelatihan akuntansi dan faktor sosial terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM bordir di Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelaku UMKM bordir yang tercatat di Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tasikmalaya pada tahun 2018. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sensus (total sampling) dengan sampel berjumlah 59 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik survei dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dibantu dengan software SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial jenjang pendidikan, masa memimpin, skala usaha, pelatihan akuntansi dan faktor sosial berpengaruh positif terhadap penggunaan informasi akuntansi pada UMKM bordir di Kota Tasikmalaya. Implikasi dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan penggunaan informasi akuntansi maka para pelaku UMKM bordir di Kota Tasikmalaya perlu meningkatkan pendidikan, pengalaman dalam mengelola usaha, skala usaha, pelatihan akuntansi dan sosialisasi dengan sesama pelaku usaha terkait penggunaan informasi akuntansi.