Collaborrative Governance dalam Manajemen Promosi Pariwisata Baturraden Kabupaten Banyumas
Daftar Isi:
- Kemajuan pariwisata di Indonesia salah satu aspeknya dilihat dari kegiatan promosi pariwisatanya. Dalam kegiatan promosi tersebut melibatkan banyak pihak (stakeholders), di antaranya adalah pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat. Namun dalam kenyataannya, kegiatan promosi pariwisata masih menunjukkan beberapa kesenjangan yang dihadapi oleh para stakeholders seperti komunikasi antar pihak belum terjalin dengan baik, kurangnya pemanfaatan teknologi dan belum ratanya pengembangan di setiap sektor pariwisata termasuk di daerah. Hal tersebut juga terlihat di Kabupaten Banyumas khususnya Kecamatan Baturraden. Dalam menjalankan kegiatan promosi pariwisata Baturraden, para stakeholders masih menemui beberapa kendala dan masih sering berjalan sendiri-sendiri. Penelitian ini bermaksud untuk melihat lebih lanjut kegiatan promosi di Baturraden dengan judul Collaborative Governance dalam Manajemen Promosi Pariwisata Baturraden yang bertujuan untuk mendeskripsikan kolaborasi antara pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam promosi pariwisata Kecamatan Baturraden. Teori atau konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah collaborative governance menurut Donahue yang menunjukkan bagaimana pemerintah dapat memanfaatkan sektor swasta untuk menopang produktivitas, memperoleh informasi, dan sumber daya, serta menjelaskan bahwa sektor swasta bukanlah alternatif melainkan salah satu pilihan utama yang cerdas bagi pemerintah. Dengan merujuk pendapat tersebut, penelitian berfokus pada empat aspek yaitu tingkat formalitas, tingkat durasi, tingkat fokus, dan tingkat institusional. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pemilihan informan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat formalitas yang belum mempunyai batasan jelas tentang siapa saja yang terlibat dalam proses kerja sama dalam promosi pariwisata. Tingkat durasi memperlihatkan bahwa kolaborasi sudah ada sejak dahulu dan akan berakhir apabila sebuah pariwisata telah hilang. Tingkat fokus menjelaskan penetapan sasaran mempermudah para stakeholders yang terlibat dalam promosi pariwisata. Lalu tingkat institusional menunjukkan belum maksimalnya kerjasama antar pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat. Kesimpulannya adalah bahwa kolaborasi yang sudah terjalin antara pemerintah, swasta, dan masyarakat belum sepenuhnya berjalan dengan baik karena dalam beberapa kondisi masih terlihat adanya kepentingan masing-masing stakeholder itu sendiri. Tetapi hal ini pun bukan berarti tidak adanya kerjasama sama sekali antara ketiga stakeholders tersebut. Kerjasama tetap terjalin hanya saja belum terlalu terlihat apa hasil dan dampaknya pada pariwisata itu sendiri.