Daftar Isi:
  • latar belakang: stunting adalah kekurangan asupan zat-zat gizi dalam jangka waktu yang lama. indonesia sekitar 30,8% anak mengalami stunting dan di maluku tengah sebanyak 32%. anak stunting berisiko menjadi orang yang kurang berpendidikan, miskin, rentan terhadap penyakit tidak menular dan akan kehilangan pendapatan sekitar 20%. faktor-faktor yang dapat mempengaruhi stunting adalah karakteristik keluarga, riwayat asi eksklusif, dan kesehatan lingkungan. tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik keluarga, riwayat asi eksklusif, dan kesehatan lingkungan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di puskesmas pasahari b kabupaten maluku tengah. metodologi: desain penelitian cross sectional dengan teknik cluster random sampling, jumlah sampel sebesar 69 orang diperoleh dari tiga desa. data dianalisis menggunakan chi-square. hasil prnelitian: hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga dengan pendapatan rendah memiliki balita stunting sebesar 36,8% dengan nilai p=0,918. keluarga dengan pendidikan ibu yang rendah memiliki anak stunting sejumlah 38,3% dengan nilai p=0,532. balita yang diberi asi eksklusif memiliki anak tidak stunting sejumlah 66,7% dengan nilai p=0,991. keluarga dengan kesehatan lingkungan kurang baik memiliki anak stunting sejumlah 35,8% dengan nilai p=0,969. kesimpulan: tidak ada hubungan antara karakteristik keluarga, riwayat asi eksklusif dan kesehatan lingkungan dengan kejadian stunting. af