Daftar Isi:
  • Suran Baritan merupakan sebuah tradisi yang dilaksanakan pada Jumat terakhir bulan Sura di setiap tahunnya. Tradisi ini memuat berbagai macam simbol yang memiliki makna tersendiri bagi masyarakat lokal Dieng Kulon. Selain itu, penyelenggaraan kegiatan tersebut menjadi sebuah cerminan atas struktur sosial, karakter penduduk, serta perubahan kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat. Penelitian ini berjudul “Kajian Makna Simbolik Tradisi Suran Baritan di Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara”. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan tradisi Suran Baritan beserta maknanya bagi masyarakat Dieng Kulon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat memaknai tradisi Suran Baritan secara berbeda-beda antara satu dengan yang lainya. Tradisi ini memuat berbagai macam makna kultural serta menjadi bentuk akulturasi kebudayaan Jawa dengan ajaran agama Islam yang terjadi dalam masyarakat Dieng Kulon. Implikasi dari penelitian ini yaitu tradisi Suran Baritan penting untuk tetap dilestarikan karena dapat memberikan edukasi nilai budaya, memperkuat karakter, solidaritas serta toleransi dalam masyarakat. Dalam bidang pariwisata diperlukan perhatian yang lebih besar dari pihak-pihak terkait untuk lebih memajukan kegiatan ini sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar pada pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat lokal.