Strategi Komunikasi Pemimpin Perempuan (Studi Kasus pada Bupatigunungkidul dalam Mengatur Organisasi Pemerintahan Kabupaten Gunungkidul)
Daftar Isi:
- Penelitian ini berfokus pada strategi komunikasi yang dilakukan oleh seorang pemimpin perempuan. Seiring perkembangan zaman, mulai banyak perempuan yang mampu menjadi pemimpin pada suatu organisasi, instansi maupun perusahaan tertentu. Akan tetapi, keemunculan pemimpin perempuan tersebut masih dibayangi oleh konstruksi masyarakat mengenai pembagian peran antara laki-laki dan perempuan, khususnya di Indonesia. Sehingga, mereka akan memciptakan suatu strategi komunikasi tersendiri untuk menghadapi konstruksi masyarakat tersebut. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif ini, menjadikan Bupati Gunungkidul sebagai subyek penelitian. Informan pada penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu atau dengan menerapkan teknik purposive sampling. Guna mengumpulkan data yang diperlukan, dilakukan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis data menurut Miles &Huberman yang terdiri atas pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh Bupati Gunungkidul adalah gaya kepemimpinan demokratis dan keibuan. Sementara itu, secara umum strategi komunikasi yang dilakukan oleh Bupati Gunungkidul dalam memimpin organisasi pemerintahan Kabupaten Gunungkidul adalah dengan: a) membangun komunikasi dua arah dengan bawahan; b) menggunakan himbauan emosional dan pesan-pesan nonverbal dalam mempersuasi bawahan; c) memanfaatkan berbagai pilihan media untuk berkomunikasi dengan bawahan dan masyarakat. Kemudian, secara umum tanggapan pegawai pemerintahan Kabupaten Gunungkidul terhadap kepemimpinan perempuan terbagi menjadi dua, yaitu menerima dan kurang menerima pemimpin perempuan.