Efektivitas Program Keluarga Harapan di Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas
Daftar Isi:
- Latar belakang penelitian ini ialah masih terdapatnya permasalahan kemiskinan di berbagai daerah di Indonesia. Menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, pemerintah selaku penyelenggara negara bertanggung jawab untuk menanggulangi kemiskinan di Indonesia. Program Keluarga Harapan dilaksanakan di Kabupaten Banyumas pada tahun 2003. Tujuan jangka panjang dari program ini antara lain adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tergolong miskin. Namun, hingga saat ini di Kabupaten Banyumas masih terdapat kecamatan dengan angka kemiskinan yang tinggi yaitu Kecamatan Sumbang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis efektivitas Program Keluarga Harapan di Kecamatan Sumbang. Penelitian ini menggunakan indikator yang terdapat pada tiga dimensi Efektivitas Program menurut Duncan yang dikutip Richard M. Steers (1985:53) yaitu Pencapaian Tujuan, Integrasi, dan Adaptasi. Indikator tersebut digunakan untuk mendeskripsikan efektivitas program melalui skala ukuran efektivitas berdasarkan acuan. Metode pada penelitian ini ialah metode kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Proportionate Sampling (Area Sampling). Metode analisis data yang digunakan pada penilitian ini ialah dengan Edting, Coding dan Tabulating. Sumber data pada penelitian ini ialah melalui Kuesioner, Wawancara, Observasi serta Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, seluruh dimensi yaitu dimensi Pencapaian Tujuan, Integrasi, dan Adaptasi berada pada kategori sangat efektif. Dimensi yang memberikan kontribusi persentase tertinggi adalah Pencapaian Tujuan sebesar 84,4% sedangkan dimensi Integrasi 83,4% dan Adaptasi 82,9%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kesimpulan pelayanan di Kecamatan Sumbang termasuk pada kategori sangat efektif, dimana indikator yang perlu diperbaiki dengan perolehan nilai rata-rata terendah ialah indikator ketepatan sasaran bantuan , pengembangan konsensus dan komunikasi dan pengisian tenaga kerja.