Daftar Isi:
  • Rayap merupakan serangga sosial pemakan selulosa yang sering dijumpai di berbagai ekosistem. Keberadaan rayap akan mempengaruhi struktur fisik dan kimia tanah. Perubahan dan intensitas penggunaan lahan mampu merusak habitat dan menurunkan keanekaragaman hayati. Peranan rayap sebagai penyubur tanah akan berkurang jika terjadi penurunan kekayaan jenis, komposisi jenis, serta karakteristik fungsional dari rayap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman, kemerataan, dan dominansi rayap pada ekosistem hutan pinus dan damar di ketinggian 800 mdpl wilayah KPH Banyumas Timur. Penelitian dilakukan di hutan pinus dan damar Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas menggunakan metode belt transect (P=100 m, L=2 m). Transek dibagi menjadi 20 bagian (section) pada masing-masing hutan pinus dan damar. Sampel rayap diambil dari 20 bagian (section) yang dibuat. Suhu, kelembaban, intensitas cahaya, vegetasi tumbuhan bawah, dan kanopi diukur sebagai parameter pendukung. Data kekayaan spesies, kemerataan, dan dominansi dianalisis menggunakan Indeks Shannon-Wienner (H), Indeks kemerataan Shannon-Evennes (E), dan Indeks dominansi Simpson. Hasil penilitian didapatkan 5 spesies rayap yaitu, Schedorhinotermes javanicus Kemner, Odontotermes spp. Holmgren, Nasutitermes javanicus Holmgren, Pericapritermes semarangi Holmgren, dan Procapritermes setiger Haviland. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai indeks keragaman pinus H=1,56 tergolong sedang, sedangkan damar H=0,85 tergolong rendah. Nilai indeks kemerataan pada pinus (E=0,88) tergolong tinggi dan damar (E=0,5) tergolong sedang. Dominansi pada pinus (0,29) tergolong sedang, sedangkan damar (0,5) tergolong tinggi. Kelimpahan spesies rayap di ketinggian 800 mdpl pada hutan pinus lebih tinggi dibanding dengan hutan damar. Spesies yang paling dominan adalah Schedorhinotermes javanicus Kemner.