Tinjauan Histopatologis Ginjal Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) Pasca Pemberian Ekstrak Chlorella Vulgaris dan Diinduksi dengan CCl4
Daftar Isi:
- Ginjal merupakan organ penting yang sangat rentan terhadap kerusakan akibat senyawa toksik seperti karbon tetraklorida (CCl4). Senyawa ini merupakan salah satu penghasil radikal bebas yang menyebabkan timbulnya peroksidasi lipid sehingga dapat merusak ginjal. Kerusakan ginjal akibat adanya radikal bebas dapat dicegah dengan memberi agen protektif berupa antioksidan eksogen seperti Chlorella vulgaris. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan Tikus Putih Wistar (Rattus norvegicus). Variabel bebas dari penelitian ini berupa dosis ekstrak C.vulgaris, sedangkan variabel terikat berupa gambaran histopatologis ginjal. Dosis ekstrak C. vulgaris yang digunakan sebanyak 3 mg, 4 mg, dan 5 mg per 100 gram BB tikus. Pemberian ekstrak C. vulgaris dilakukan selama 30 hari. Sedangkan induksi CCl4 sebanyak 0.25 ml/100 g BB diberikan secara oral pada hari di hari ke- 9, 12, 16, 19, 23, dan hari ke- 26. Parameter yang diamati yakni gambaran histopatologis kerusakan ginjal, proporsi kerusakan sel tubulus, dan diameter Bowman’s space. Data kualitatif yang didapat dianalisis secara desktiptif, sedangkan data kuantitatif dianalisis secara statistik menggunkan ANOVA dan uji lanjut BNJ (HSD Tukey). Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemberian ekstrak C. vulgaris mampu mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh CCl4 (p < 0,05). Hal ini didukung dengan pengamatan histologis yang menunjukkan berkurangnya jumlah sel piknotik dan sel yang mengalami vakuolasi, kondisi brush border yang normal, dan mengecilnya diameter Bowman’s space. Berdasarkan hasil penelitian bisa ditarik kesimpulan bahwa dosis C.vulgaris sebesar 5 mg/100 g BB mampu secara efektif melindungi ginjal dari kerusakan akibat CCl4 yang ditunjukkan hasil uji lanjut HSD Tukey dengan nilai p < 0,05.