Daftar Isi:
  • Singkong (Manihot esculanta Crantz.) merupakan makanan pokok ke tiga setelah padi dan jagung di Indonesia. Varietas singkong yang banyak berpotensi untuk dikembangkan menjadi varietas unggul. Kecamatan Binangun merupakan daerah yang relatif cocok bagi pertumbuhan tanaman singkong dan merupakan salah satu daerah penghasil singkong terbesar di Cilacap. Analisis kekerabatan merupakan langkah awal pengenalan dalam upaya pemuliaan tanaman. Penelitian tentang kekerabatan penting dilakukan karena dilihat dari segi manfaat yaitu untuk mempermudah dalam mencari varietas pengganti (varietas substitusi) bila suatu varietas tanaman mengalami kendala dalam proses budidaya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman varietas singkong di Kecamatan Binangun dan mengetahui jauh dekatnya hubungan kemiripan antar varietas singkong di Kecamatan Binangun. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan teknik pengambilan sampel secara acak terpilih (Purposive Random Sampling) di 5 desa yang mewakili 17 desa, yaitu Desa Binangun, Desa Pesawahan, Desa Alangamba, Desa Jepara Kulon, dan Desa Jepara Wetan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan mengamati karakter morfologinya, untuk mengetahui hubungan kemiripan dianalisis menggunakan metode UPGMA (Unweighted Pair Group Method with Arithmetic Mean) dengan software MEGA (Molecular Evolutionary Genetic Analysis) version 5.05. Parameter penelitian terdiri dari karakter morfologi batang, daun, dan umbi dari masing-masing varietas singkong. Hasil penelitian di Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap diperoleh 8 varietas singkong. Varietas tersebut diantaranya M. esculenta „Adira I‟, M. esculenta „Adira II‟, M. esculenta „Malang I‟, M. esculenta „Malang II‟, M. esculenta „Malang VI‟, M. esculenta „Mangi‟, M. esculenta „Basiorao‟, dan M. esculenta „Bogor‟. Hubungan kemiripan terdekat yaitu varietas M. esculenta „Malang VI‟ dan M. esculenta „Bogor‟ dengan indeks dissimilaritas 0,000 sedangkan hubungan kemiripan terjauh yaitu varietas M. esculenta „Malang II‟ dan M. esculenta „Malang VI‟ dengan indeks dissimilaritas 2,303.