Perkembangan in vitro oosit ikan nilem (osteochilus vittatus) dalam medium yang mengandung tiroksin dengan berbagai konsentrasi
Daftar Isi:
- Penelitian pada beberapa ikan teleostei menunjukkan bahwa oosit ikan yang diovulasikan mengandung hormon tiroksin. Hal ini mengindikasikan bahwa hormon tersebut memiliki peranan dalam perkembangan oosit. Namun belum diketahui peranan tiroksin dalam oogenesis pada ikan nilem dan konsentrasi tiroksin yang dibutuhkan. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan mengevaluasi pengaruh tiroksin terhadap perkembangan oosit ikan nilem (Osteochilus vittatus) secara in vitro dan menentukan kadar hormon tiroksin yang berpengaruh terhadap perkembangan oosit ikan nilem (Osteochilus vittatus) secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan yang diuji berupa kadar hormon tiroksin dalam medium kultur dengan konsentrasi 0ng/mL, 25 ng/mL, 50 ng/mL, dan 100 ng/mL medium. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 9 kali. Oosit di co-culture dengan fragmen hepar dalam Dulbecco’s Modified Eagle’s Medium (DMEM) yang disuplementasi dengan L-glutamin (5%), Streptomycin/Penicilin (5%), FBS (10%) dan estradiol-17β (200pg/ml) selama 7 hari dengan temperatur 30 C. Data yang diukur berupa viabilitas oosit, diameter oosit dan tahap perkembangan oosit yang dianalisis menggunakan ANOVA. Setelah 7 hari perlakuan didapatkan hasil bahwa oosit berkembang dari tahap V7 menjadi tahap post vitelogenik (PV), diameter oosit meningkat dari 780μm sampai 1036μm sedangkan viabilitas oosit menurun 62% sampai 73%. Adanya hormon tiroksin pada medium kultur tidak memberikan pengaruh nyata (p>0,05) baik terhadap perkembangan oosit maupun viabilitas oosit.