Daftar Isi:
  • Jumlah kasus DBD di Karanganyar terus meningkat dari tahun 2010 hingga 2014. Berbagai pengendalian untuk menurunkan populasi nyamuk Aedes sp tetap tidak memberikan penurunan terhadap jumlah kasus DBD dari tahun ke tahun. namun upaya kegiatan seperti pengasapan dan abatisasi memberi hasil yang kurang efektif. Alternatif lain dapat dilakukan untuk menurunkan populasi nyamuk Aedes sp, yaitu penggunaan agen hayati atau musuh alami. Salah satu musuh alami yang dapat digunakan adalah tungau parasit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis tungau parasit yang ada pada pupa nyamuk Aedes sp. dan menentukan nlai prevalensi tungau parasit pada pupa nyamuk Aedes sp. di daerah endemis DBD di Kabupaten Karanganyar.Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara survey dengan teknik stratified random sampling. Teknik ini berdasarkan penggunaan strata endemisitas demam berdarah dengue. Pengambilan sampel dilakukan di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Karanganyar, Tasikmadu, Jaten, dan Kebakkramat. Pengambilan jumlah sampel berdasarkan rumus populasi dengan tingkat kesalahan 20% sehingga pengambilan minimal 25 sampel dari setiap kecamatan. Variabel dalam penelitian ini adalah prevalensi tungau parasit dan variabel pendukungnya berupa suhu, nilaioksigen terlarut, dan pH. Parameter pada penelitian ini adalah jumlah individu tiap spesies tungau yang memparasitipada setiap stadia pupaAedes sp. dan jumlah pupaAedes sp. yang terparasiti.Tungau parasit yang diperoleh diidentifikasi menggunakan buku identifikasi. Data dianalisis dengan cara menghitung jumlah pupa nyamuk yang terparasiti dibagi dengan jumlah pupa nyamuk seluruhnya.Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan dua familia tungau yaitu Familia Pionidae dan Hydrozetidae. Nilai prevalensi Kabupaten Karanganyar didapat sebesar 1.61 %. Nilai prevalensi tertinggi terdapat di Tasikmadu yaitu 3.7 % kemudian pada Kecamatan Kebakkramat adalah 3.03 %. Dua kecamatan lainnnya yaitu Jaten dan Karanganyar tidak dijumpai tungau parasit pada pupa Aedes sp.