Daftar Isi:
  • Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan vektor nyamuk Aedes aegypti. Upaya menekan perkembangbiakan nyamuk A. aegypti umumnya menggunakan insektisida kimia. Penggunaan insektisida kimia bersifat merugikan bagi manusia dan lingkungan serta dapat menimbulkan resistensi. Alternatif lain untuk mengendalikan vektor penyakit DBD secara biologis menggunakan Bacillus thuringiensis yang menghasilkan kristal toksik (δ-endotoksin) bersifat spesifik pada larva diptera. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kepadatan B. thuringiensis yang paling efektif dalam meningkatkan mortalitas larva nyamuk A. aegypti, mengetahui stadia larva yang paling rentan terhadap B. thuringiensis untuk meningkatkan mortalitas larva nyamuk A. aegypti dan mengetahui interaksi antara kepadatan B. thuringiensis dan stadia larva yang paling efektif dalam meningkatkan mortalitas larva nyamuk A. aegypti. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan pola Faktorial (RAL Faktorial) yang terdiri dari dua faktor yaitu kepadatan B. thuringiensis dan stadia larva A. aegypti. Perlakuan faktor kepadatan B. thuringiensis (A) terdiri atas lima taraf uji A1: kepadatan B. thuringiensis 0 CFU.mL , A3: kepadatan B. thuringiensis 10 -1 , A2: kepadatan B. thuringiensis 10 2 -1 CFU.mL dan A5: kepadatan B. thuringiensis 10 4 -1 CFU.mL , A4: kepadatan B. thuringiensis 10 6 -1 CFU.mL . Faktor stadia larva A. aegypti (B) terdiri atas empat taraf uji B1: stadia larva instar I, B2: stadia larva instar II, B3: stadia larva instar III dan B4: stadia larva instar IV. Masing-masing perlakuan dilakukan tiga kali pengulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada tingkat kesalahan 1% dan 5 % kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan B. thuringiensis dengan kepadatan 10 8 -1 CFU.mL paling efektif dalam meningkatkan mortalitas larva nyamuk A. aegypti. Stadia larva instar I paling rentan terhadap B. thuringiensis. Interaksi antara kepadatan B. thuringiensis 10 8 -1 CFU.mL dan stadia larva instar II paling efektif dalam meningkatkan mortalitas larva nyamuk A. aegypti.