Analisis pengaruh upah minimum, jumlah tindak pidana, tingkat suku bunga dan produk domestik regional bruto terhadap foreign direct investment di pulau jawa
Daftar Isi:
- Foreign Direct Investment (FDI) dipengaruhi oleh variabel lingkungan dan variabel internalisasi. Sebagai salah satu sumber pembiayaan, FDI diharapkan mampu memperbaiki kondisi perekonomian di Indonesia. Selama 2006 hingga 2015, Jawa merupakan kontributor terbesar FDI di Indonesia. Akan tetapi, secara persentase kontribusi tersebut mengalami penurunan yang signifikan. Selain itu, tingkat pertumbuhan FDI di Jawa merupakan yang terendah di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis variabel ekonomi dan non ekonomi yang mempengaruhi FDI di Jawa. Beberapa variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah upah minimum, jumlah tindak pidana, tingkat suku bunga riil dan produk domestik regional bruto (PDRB). Penelitian ini menggunakan data panel enam provinsi di Jawa selama periode 2006 hingga 2015. Variabel independen dalam penelitian ini meliputi upah minimum, jumlah tindak pidana, tingkat suku bunga riil, dan PDRB, sedangkan FDI sebagai variabel dependen. Analisis dilakukan melalui metode regresi data panel dengan pendekatan random effect model (REM). Hasil analisis menunjukan bahwa secara bersama-sama upah minimum, jumlah tindak pidana, tingkat suku bunga riil, dan PDRB berpengaruh terhadap FDI. Secara parsial upah minimum, tingkat suku bunga riil, dan PDRB berpengaruh positif terhadap FDI sedangkan jumlah tindak pidana berpengaruh negatif terhadap FDI. Implikasi dari penelitian ini adalah diperlukan upaya khusus yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia serta para pelaku ekonomi lainnya untuk membangun dan menjaga iklim investasi dalam negeri supaya tetap kondusif sehingga FDI dapat terus dimanfaatkan untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.