Daftar Isi:
  • Kayu Sengon merupakan salah satu jenis kayu dengan tekstur sedikit lunak yang mudah untuk dibudidayakan di Indonesia. Namun, dengan sifat lunaknya tersebut kayu Sengon perlu diatasi dengan material yang lebih kuat seperti bambu Petung. Nilai tahanan lateral (Z) dapat diprediksi dengan teori Europen Yield Model (EYM) yaitu dari nilai kuat tumpu dowel, tegangan leleh dowel, serta bentuk geometri sambungan berdasarkan tipe kelelehan yang terjadi. Pengujian tahananan lateral ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan sambungan pada bambu Petung laminasi yang dikompositkan dengan kayu Sengon berdasarkan persentase bambu yang digunakan yaitu 0%, 25% dan 50%. Benda uji tahanan lateral yang digunakan yaitu 3 buah balok laminasi komposit dengan dimensi 48x48x120 mm dengan menggunakan sambungan mur dan baut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua tipe kelelehan yaitu model Im pada benda uji Full Sengon dengan nilai rasio perbandingan berkisar 1,538-4,025 lebih besar dibandingkan teori EYM, dan model kelelehan IIIs dengan pada benda uji komposit rasio perbandingan berkisar 0,4611,204 dari teori EYM dengan nilai rata-rata Zmaks pada 0%, 25%, dan 50% berturut-turut adalah 13,5 kN, 20,275 kN, dan 26,375 kN. Nilai rata-rata Z offset 5% pada variasi bambu 0%, 25%, dan 50% berturutturut adalah 10,725 kN, 15,65 kN, dan 21,475 kN.