Perbaikan higienitas dan sanitasi pada pengolahan gula kelapa kristal di industri kecil menegah desa sokawera, kabupaten banyumas
Daftar Isi:
- Gula kelapa kristal merupakan olahan dari nira pohon kelapa murni tanpa campuran bahan kimia, yang kemudian diolah atau dimasak melalui beberapa tahapan sehingga terciptalah sebuah produk gula kelapa kristal yang benar-benar bermutu, aman dan sehat untuk dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sosialisasi dan pendampingan terhadap: 1) kondisi sanitasi pekerja dan lingkungan; 2) sistem penjaminan mutu; 3) kondisi higienitas dan sanitasi. Penelitian ini dilakukan di Desa Sokawera dengan menggunakan metode kaji tindak. Penelitian ini menggunakan 20 responden yang diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Tahapan penelitian ini terdiri dari: 1) Awal Kaji Tindak: melakukan wawancara kepada pengrajin gula kelapa. 2) Kaji Tindak: melakukan sosialisasi dan pendampingan Dokumen Sistem Penjaminan Mutu. 3) Akhir Kaji Tindak: melakukan wawancara kembali kepada pengrajin gula untuk mengetahui perbedaan sebelum dan setelah dilakukan kaji tindak. Variabel yang diamati meliputi: 1) sanitasi lingkungan umum pabrik, kondisi umum sarana pengolahan, sanitasi ruang pengolahan, alat pengolahan, higiene pekerja, pencegahan kontaminasi silang. 2) pengawasan hewan pengerat atau serangga, susunan dan lay out, perawatan, kebersihan dan sanitasi, personil, kamar kecil, suplai air, bahan kimia, ventilasi, pembuangan limbah. 3) pengawasan hewan pengerat atau serangga, lay out produksi, perawatan prasarana penunjang, kebersihan pra-pengolahan, higienitas pengrajin, kebersihan kamar mandi, kondisi suplai air, sanitasi lingkungan, kondisi sarana pengolahan, pencegahan kontaminasi silang. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan sebelum dan setelah dilakukan kaji tindak. Hasil penelitian menunjukkan 1) kegiatan sosialisasi dan pendampingan berpengaruh terhadap kondisi sanitasi pekerja dan lingkungan yaitu dapat memperbaiki kondisi umum sarana pengolahan; sanitasi ruang pengolahan dan alat pengolahan; serta higiene pekerja. Namun belum dapat memperbaiki sanitasi lingkungan umum pabrik dan pencegahan kontaminasi silang. 2) Kegiatan sosialisasi dan pendampingan berpengaruh terhadap sistem penjaminan mutu yaitu dapat memperbaiki kondisi pengawasan hewan atau serangga; perawatan dan kebersihan sanitasi, serta kamar kecil. Namun belum dapat memperbaiki susunan dan lay out, personil, suplai air, bahan-bahan kimia, ventilasi, dan pembuangan limbah. 3) Kegiatan sosialisasi dan pendampingan berpengaruh terhadap kondisi higienitas dan sanitasi yaitu dapat memperbaiki kondisi pengawasan hewan atau serangga, lay out produksi, perawatan prasarana penunjang, kebersihan pra-pengolahan, higienitas pengrajin, kebersihan kamar mandi, kondisi suplai air, sanitasi lingkungan, kondisi sarana pengolahan dan alat pengolahan, dan pencegahan kontaminasi silang.