Analisis Nilai Tambah Ubi Kayu menjadi Tepung Tapioka pada Agroindustri Sinar Tapioka di Desa Karanglayung, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
Daftar Isi:
- Agroindustri Sinar Tapioka merupakan agroindustri pengolahan ubi kayu menjadi tepung tapioka yang terdapat di Desa Karanglayung, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Masalah yang ditemukan yaitu tidak adanya perhitungan secara rinci mengenai biaya produksi maupun biaya tenaga kerja, dan tidak diketahui pula besarnya nilai tambah ubi kayu setelah dilakukan pengolahan. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui besarnya biaya, penerimaan, dan pendapatan usaha, 2) Mengetahui nilai tambah yang diperoleh setelah ubi kayu diolah menjadi tepung tapioka. Penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) pada 27 Maret sampai 27 April 2017 di Desa Karanglayung dengan sasaran Agroindustri Sinar Tapioka. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis biaya dan pendapatan, serta analisis nilai tambah dengan menggunakan metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya total yang dikeluarkan dalam satu kali produksi adalah sebesar Rp989.176,53, rata-rata penerimaan dalam satu kali produksi sebesar Rp1.955.450,00 yang terdiri dari penerimaan tapioka sebesar Rp1.731.050,00, dan penerimaan onggok sebesar Rp224.400,00, sehingga rata-rata pendapatan total dalam satu kali produksi adalah sebesar Rp951.495,47. Nilai tambah sebesar Rp698,89 per kilogram dengan rasio nilai tambah sebesar 51,77 persen dari nilai output. Rasio nilai tambah lebih dari 40 persen, sehingga termasuk dalam kategori nilai tambah tinggi.