Daftar Isi:
  • Kelompok pengrajin tahu Sari Delai merupakan kelompok pengrajin yang memproduksi tahu kuning berbagai ukuran dengan harga jual yang berbeda-beda. Pengrajin perlu mengetahui alokasi biaya pada masing-masing produk tahu untuk mengetahui harga jual yang sesuai dan perlu mengetahui penerimaan dan volume produksi minimal untuk meningkatkan keuntungan. Penelitian bertujuan untuk: (1) mengetahui harga pokok produk tahu kuning dengan menggunakan perhitungan biaya bersama, (2) mengetahui keuntungan yang diperoleh, (3) menghitung Break Even Point (BEP) pada kelompok pengrajin tahu Sari Delai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Pengambilan data dilaksanakan tanggal 1 Februari hingga 3 Maret 2017. Metode analisis yang digunakan adalah penentuan harga pokok produk bersama dan Break Even Point (BEP). Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kelompok pengrajin tahu Sari Delai menunjukan (1) harga pokok produksi Tahu I sebesar Rp4.194.649,56 dengan harga pokok produksi per potong tahu sebesar Rp307,67; harga pokok produksi Tahu II sebesar Rp3.545.559,49 dengan harga pokok produksi per potong tahu sebesar Rp181,01; harga pokok produksi Tahu III sebesar Rp2.438.122,33 dengan harga pokok produksi per potong tahu sebesar Rp128,40; harga pokok produksi Tahu IV sebesar Rp2.242.771,33 dengan harga pokok produksi per potong tahu sebesar Rp82,55. (2) Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp22.510.124,99, dengan keuntungan Tahu I sebesar Rp12.824.294,74, Tahu II sebesar Rp10.424.945,95, Tahu III sebesar Rp7.097.066,67 dan Tahu IV sebesar Rp6.096.220,00. (3) BEP penerimaan Tahu I sebesar Rp125.942,04, Tahu II sebesar Rp92.917,87, Tahu III sebesar Rp85.456,35, dan Tahu IV sebesar Rp238.437,25. BEP unit Tahu I sebesar 136 potong, Tahu II sebanyak 177 potong, Tahu III sebanyak 232 potong, dan Tahu IV sebanyak 1.076 potong.