Pola Pembiayaan Usahatani Bunga Krisan (Chrysanthemum sp.) Potong pada Anggota Asosiasi Tanaman Hias Bunga Potong dan Daun di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman
Daftar Isi:
- Bungakrisanpotongmerupakankomoditashortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Namun, saat ini bunga krisan potong di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman belum mampu menjadi komoditas unggulan. Hal ini karena usahatani bunga krisan potong membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga keberlanjutan dan perkembangan usahatani ini tergantung pada ketersediaan modal oleh petani. Astha Bunda merupakan asosiasi yang membantu petani dalam melakukan kegiatan usahatani bunga krisan potong di KecamatanPakem. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis struktur biaya usahatani bunga krisan potong petani anggota Astha Bunda, 2) mengetahui pola pembiayaan usahatani bunga krisan potong anggota Astha Bunda. Penelitian dilaksanakan di Desa Hargobinangun dan Desa Pakembinangun Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman pada tanggal 7 November sampai dengan 10 Desember 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Penentuan responden dilakukan dengan metode sensus dengan jumlah responden 21 orang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata total biaya usahatani selama satu kali musim (±4 bulan) sebesar Rp3.085.397,08 per 50-200 m dan Rp5.014.742,46 per 220-400 m 2 , biaya produksi terbesar yaitu bibit, biaya modal kerja terbesar di keluarkan pada saat bulan pertama yaitu sebesar Rp2.136.441,86 per 50-200 m 2 2 . Sumber pembiayaan yang digunakan petani meliputi a) modal sendiri, b) modal sendiri dan pinjaman Astha Bunda, c) modal sendiri dan pinjaman kelompok tani. kendala yang pembiayaan meliputi; prosedur peminjaman, suku bunga pinjaman, dan sistem angsuran. Kondisi usahatani bunga krisan potong dengan asumsi sumber pembiayaan berasal dari pinjaman bank dan Astha Bunda layak dan efisien. atau Rp3.527.097,58 per 220-400 m 2