Daftar Isi:
  • Pemanfaatan Ultisol untuk peningkatan produksi bawang merah perlu dilakukan perbaikan kualitas tanah, diantaranya dengan penambahan pupuk hayati mikoriza dan pengurangan pupuk N-P-K. Pemanfaatan pupuk hayati mikoriza diharapkan mampu sebagai bahan amelioran tanah sehingga produksi tanaman bawang merah bisa ditingkatkan. Penelitian telah dilakukan dengan tujuan : 1) mengetahui pengaruh pupuk hayati mikoriza dan pengurangan dosis pupuk N-P-K terhadap beberapa sifat fisik Ultisol dan 2) mengetahui pengaruh pupuk hayati mikoriza dan pengurangan dosis pupuk N-P-K terhadap hasil bawang merah pada Ultisol. Penelitian dilakukan dengan percobaan pot di rumah plastik serta Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman dimulai dari bulan Januari 2015 sampai April 2015. Perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu pupuk hayati mikoriza dan pupuk N-P-K, masing-masing 3(tiga) taraf dosis pupuk hayati mikoriza yaitu 0, 30, 60 spora, dan 3 taraf dosis pupuk N-P-K yaitu pengurangan 100%, 50%, 0% dari dosis anjuran. Percobaan dirancang dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Variabel yang diamati meliputi variabel sifat fisik tanah dan variabel produksi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peningkatan pupuk hayati mikoriza sampai 60 spora dan pengurangan pupuk N-P-K sampai 100% tidak mempengaruhi sifat fisik Ultisol, 2) Pemberian 30 spora mikoriza mampu meningkatkan 33,02% bobot umbi per rumpun (13,93g) dan 32, 97% bobot umbi per hektar (4,64 ton/ha).