KONSTELASI ISLAM WASHATIYAH DAN PANCASILA SERTA URGENSINYA DALAM BERNEGARA PERSPEKTIF TAFSIR MAQOSIDI
Main Author: | Kulsum, Ummi |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ikhac.ac.id/id/eprint/585/1/National%20Conference%20on%20Qur%C3%94%C3%87%C3%96an%20and%20Hadith%20Studies_OK.pdf http://repository.ikhac.ac.id/id/eprint/585/ |
Daftar Isi:
- Arus globalisasi memberikan dampak yang signifikan terhadap lunturnya nilai-nilai Pancasila. Hal ini terbukti dengan munculnya gerakan transnasional yang berupaya mengganti dasar Negara Pancasila ke dalam satu syistem yang menurut mereka Islami. Selain itu, lunturnya nilai pancasila juga melahirkan model beragam eksklusif dan justru cenderung radikal yang berujung pada konflik kekerasan. Oleh karena itu perlu pembahasan yang komprehensif yang menjelaskan tentang titik temu antara Pancasila dan Islam wasatiyah dalam perspektif al-Qur’an. Melalui pendektan Maqasid Syariah peneliti berupaya menjelaskan sistesa antara Islam inklusif, Pancasila dan urgensinya dalam bernegara. Hal ini diharapkan sesuai sebagaimana Tafsir Maqosid yang berorentasi pada kemaslahatan manusia dan mencegah kemafsadatan. Maqosid al-syariah (ushul al-Khomsah) selaras pada alenia pertama berisi perinsip ketuhanan (hifsh al-din), sila kedua pancasila, prinsip dasar manusia yang adil dan beradab serta memiliki kebebasan HAM (al-nafs), pada sila ketiga tertanam Persatuan Indonesia selaras (al-nashb), Sila keempat Adalah sebuah prinsip islam wasatiyah yang mengambil jalan tengah dan cenderung menyelesaikan masalah dengan musyawarah (al-‘aqla), sila kelima, Keadila sosial bagi NATIONAL CONFERENCE ON QUR’AN AND HADITH STUDIES • 297 seluruh rakyat Indonesia (al-mal). Dan hasilnya semua nilai-nilai pancasila merupakan cerminan dari Maqasid al-Khamsah yang merupakan ajaran agama Islam.