PENGEMBANGAN KURIKULUM PESANTREN DI PONDOK PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG PAJARAKAN PROBOLINGGO
Main Author: | Moh., Idil Multazam |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ikhac.ac.id/id/eprint/184/1/1%20COVER-ABSTRAK.pdf http://repository.ikhac.ac.id/id/eprint/184/2/2%20BAB%20I.pdf http://repository.ikhac.ac.id/id/eprint/184/3/3%20BAB%20V.pdf http://repository.ikhac.ac.id/id/eprint/184/4/4%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.ikhac.ac.id/id/eprint/184/5/5%20TESIS%20FULL%20MULTAZAM.pdf http://repository.ikhac.ac.id/id/eprint/184/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini membahas pengembangan kurikulum pesantren di Pesantren Zainul Hasan Genggong. Dengan tujuan: Memperoleh informasi bagaimana pengembangan kurikulum pesantren di pondok pesantren Zainul Hasan Genggong, mengungkapkan kendala dalam mengelola pesantren Zainul Hasan Genggong dalam rangka mengembangkan kurikulum dan mendapatkan informasi tentang solusi dalam menanggulangi kendala pengembangan kurikulum di pesantren Zainul Hasan Genggong. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif yang berfokus pada studi kasus (case studies). Data primer penelitian meliputi observer diantaranya pengasuh, pengurus, santri dan walisantri. Data sekunder meliputil iteratur berupa buku, jurnal, dandokumentasi pesantren. Hasil penelitian membuktikan bahwa proses pengembangan pondok pesantren Zainul Hasan Genggong melalui perencanaan, pengorganisasian, penerapan dan pengontrolan, sesuai dengan teori yang ada. Sehingga berdampak positif (baik) terhadap kemajuan jaman. Misalnya perencanaan Pesantren di dahului oleh ide-ide yang dihasilkan melalui rapat-rapat tetentu untuk megembangkan kurikulum seperti halnya merubah visi dan misi serta tujuan pondok pesantren Zainul Hasan. Adapun pengorganisasian Pesantren Zainul Hasan dari hasil pengamatan di lapangan peneliti menemukan dua pengorganisasian kurikulum di pondok pesantren Zainul Hasan, yaitu: Formal dan non-formal. Kedua kurikurulum tersebut sudah sangat tertata. Hal itu karena telah sesuai dengan visi pesantren yaitu mewujudkan manusia beriman, bertaqwa, berilmu dan berakhlaqul karimah. Adapaun pelakasanaan Kurikulum baik formal dan non-formal pondok pesantrenZainul Hasan menggunakan metode pada umumnya yang diterapkan pada lembaga pendidikan. Metode yang digunakan adalah ceramah, Tanya jawab, diskusi kelompok, kuis, DI (Direct Intructional/demonstrasi), praktikum baik di laboratorium maupun di lapangan. Disamping itu, lembaga pendidikan ini menggunakan metode kontemporer sebagaimana Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dengan metode PAKEM atau PAIKEM, program pembelajaran Quantum Teaching dan Contectual Teaching Learning. Sedangkan, mengenai evaluasi baik formal dan non-formal dilakukan dengan duabentuk evaluasi yaitu evaluasi secara tertulis dan lisan. Adapun faktor kendala dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum dipesantren Zainul Hasan yakni masalah guru, dana, dan peran serta masyarakat yang masih rendah. Solusinya adalah adanya melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang baik dari madrasah maupun dari asrama. Disamping itu juga dari guru dan adanya kebersamaan dalam pengelolaan kurikulum dan proses belajar mengajar.