Daftar Isi:
  • Pada umumnya aplikasi proses Poisson mengasumsikan bahwa banyaknya kejadian pada suatu interval waktu yang panjangnya t dan tidak saling tumpang tindih, memiliki distribusi yang sama. Sehingga laju kejadian yang dinotasikan dengan dianggap konstan, dan prosesnya dinamakan proses Poisson homogen. Akan tetapi, sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari bahwa laju kejadian konstan sebenarnya kurang tepat dikarenakan laju kejadian biasanya berupa fungsi dari waktu t yang disebut dengan fungsi intensitas dan prosesnya dinamakan proses Poisson nonhomogen. Selanjutnya, pada contoh kasus kedatangan pelanggan, fungsi intensitasnya lebih tepat dianggap fungsi periodik sehingga prosesnya dinamakan proses Poisson periodik. I Wayan Mangku (2002) secara teoritis telah menemukan estimator yang berguna untuk menduga , fungsi intensitas global dan periodenya secara non parametris karena bentuk fungsinya tidak diketahui. Dalam aplikasi proses Poisson periodik permasalahan yang timbul adalah bagaimana menduga karakteristik-karakteristik proses Poisson periodik seperti fungsi intensitas , fungsi intensitas global yang merupakan laju rata-rata keseluruhan, dan periode. Sebagai studi kasus, akan diambil data antrian nasabah bank BRI Cabang Ujung Berung Bandung, di mana pengamatan dilakukan selama 2 hari dan sistem yang digunakan yaitu sistem pelayanan empat loket ( Single Channel Multiserver)