RANCANG BANGUN SISTEM EXHAUST FAN OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR (LDR)
Main Authors: | Kamelia, Lia; Teknik Elektro,Fakultas Sains dan Teknologi, UIN SGD Bandung, Sukmawiguna, Yogi; Teknik Elektro,Fakultas Sains dan Teknologi, UIN SGD Bandung, Adiningsih, Neni Utami; Teknik Elektro,Fakultas Sains dan Teknologi, UIN SGD Bandung |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
JURNAL ISTEK
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/istek/article/view/1464 http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/istek/article/view/1464/1026 |
Daftar Isi:
- Kipas pembuangan udara(Exhaust fan) merupakan kipas yang berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruangan untuk dibuang ke luar. Alat ini membantu mengatur sirkulasi udara di dalam ruangan baik di rumah, smooking room, maupun rumah makan. Otomatisasi exhaust fan diperlukan untuk mengurangi pemborosan daya listrik yang sering terjadi pada saat ruangan sudah bersih dan bebas asap tetapi exhaust fan masih dalam keadaan berputar. Beberapa metode yang digunakan untuk mendeteksi asap antara lain dengan sensor asap AF 30. Dalam penelitian ini digunakan metode pengaruh intensitas ketebalan asap yang menghalangi pencahayaan LED ke LDR. Dengan metode ini, biaya yang dibutuhkan akan lebih murah dibandingkan dengan sensor asap AF 30. Dari hasil pengujian didapat hasil bahwa sistem yang dibangun bisa mendeteksi asap sedang dan asap tebal, sedangkan asap tipis masih belum bisa terdeteksi. Dengan tegangan referensi komparator sebesar 5,4 volt, ketika asap tipis melalui sensor LDR tegangan keluaran sensor tetap tidak berubah yaitu sebesar 5,8 volt. Ketika asap sedang melalui sensor LDR tegangan keluaran turun menjadi 4,6 volt dan asap tebal 4,4 volt. Penurunan tegangan ini menyebabkan rangkaian komparator bekerja dan menghidupkan exhaust fan.