ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.E KHUSUSNYA NY.A DENGAN PENYAKIT GASTRITIS KRONIS DI RT 04 RW 08 KELURAHAN TURANGGA KECAMATAN LENGKONG WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJAGRA LAMA KOTA BANDUNG
Daftar Isi:
- Karya tulis ini di latar belakangi oleh tingginya angka kejadian penyakit gastritis di Indonesia dengan jumlah kasus 30.154 orang. Secara global indonesia menempati urutan ke empat dengan jumlah penderita gastritis terbanyak yaitu berjumlah 430 juta penderita gastritis. Angka kejadian gastritis di Indonesia cukup tinggi. Hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI angka kejadian gastritis di Bandung mencapai 32,5 %, Upaya yang dapat dilakukan adalah melakukan penyuluhan atau pendidikan kesehatan mengenai pentingnya pola makan terhadap penyakit gastritis untuk meningkatkan pengetahuan dan menyediakan informasi bagi klien dan keluarga. Karya tulis ini bertujuan agar penulis dapat melakukan asuhan keperawatan secara holistik terhadap penderita gastritis. Metode penulisan deskriptif melalui pendekatan, wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, kepustakaan, dan dokumentasi. Hasil pengkajian pada Ny.A menunjukan klien mengatakan mual ketika sesudah makan, klien mengatakan makan 1x/hari telat, Klien mengatakan tidak tahu apa saja makanan yang di anjurkan dan yang di hindari. Diagnosa keperawatan keluarga yang muncul pada Ny.A yaitu Nause/mual dan manajemen kesehatan keluarga tidak efektif. Fokus intervensi dan tindakan keperawatan di arahkan tentang pendidikan kesehatan dan menginformasikan tentang menu jadwal makanan. Implementasi yang dilaksanakan sesuai dengan rencana asuhan keperawatan terhadap Ny.A semua diagnosa teratasi. penulis menyarankan kepada keluarga untuk lebih memperhatikan dan mengingatkan frekuensi makan pasien. Kepada pihak puskesmas untuk tetap mengembangkan program yang sudah ada yaitu posbindu RW 08 dengan mengadakan penyuluhan pendidikan kesehatan tentang penyakit gastritis dan di informasikan kepada kader tiap masing masing RT nya, agar bisa lebih berkembang lagi, juga untuk mencegah terjadinya komplikasi kepada pasien maupun keluarga yang lainnya. Selalu berkoordinasi dengan kader setempat agar memudahkan pihak puskesmas untuk melakukan pembinaan lebih lanjut terhadap anggota keluarga yang sakit. Kata Kunci : 10 buah buk