PENGARUH TERAPI SEFT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA SISWA KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 CIPARAY DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL
Daftar Isi:
- Prevalensi terkait gangguan kecemasan menunjukkan bahwa sebesar 6% untuk usia 15 tahun ke atas atau sekitar 14 juta penduduk di Indonesia mengalami gangguan mental emosional, pada siswa SMP mempunyai tingkat kecemasan yang tinggi dengan prevalensi 68,3%. Kecemasan adalah rasa khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya, kecemasan juga merupakan kekuatan yang besar dalam menggerakan tingkah laku, baik tingkah laku yang menyimpang ataupun yang terganggu. Mengatasi kecemasan ada beberapa terapi yaitu terapi ego state, terapi musik klasik dan terapi SEFT. SEFT merupakan teknik penggabungan dari sistem energi tubuh (energy medicine) dan terapi spiritual dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik tertentu pada tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh terapi SEFT terhadap tingkat kecemasan pada siswa kelas IX di SMPN 1 ciparay dalam menghadapi ujian nasional. Desain penelitian ini menggunakan pra eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX di SMPN 1 Ciparay berjumlah 410 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalahproportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel 18 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan usia responden >15 tahun dan sebagian besar responden sebelum diberikan intervensi terapi SEFT mengalami tingkat kecemasan sedang sebanyak (61,1%) dan sesudah diberikan intervensi SEFT masih dalam rentang kecemasan sedang namun dengan skor kecemasan yang menurun sebanyak (83,3%). Hasil uji statistik menggunakan uji paired sample t-test dengan p value = 0,000 (α <0,005) hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bermakna antara terapi SEFT terhadap tingkat kecemasan siswa kelas IX di SMPN 1 ciparay. Saran dari penelitian ini perlu ada penelitian lanjutan mengenai efektivitas SEFT melalui pemberian terapi SEFT secara bertahap agar lebih signifikan pada kecemasan.