Daftar Isi:
  • Karya tulis ini dilatarbelakangi oleh angka kejadian anemia hemolitik autoimun dilaporkan mencapai 1/100.000 orang pada populasi secara umum. Gambaran klinisnya dikelompokan berdasarkan atas autoantibodi spesifik yang dimilikinya atau reaksi warm atau cold yang terjadi. Anemia hemolitik autoimun (AHAI) merupakan salah satu penyakit imunologi didapat yang mana eritrosit pasien diserang oleh autoantibodi yang diproduksi sistem imun tubuh pasien sendiri, sehingga mengalami hemolisis. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah melakukan asuhan keperawatan pada pasien anemia hemolitik, metode yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi wawancara langsung, observasi, pemeriksaan fisik, studi kepustakaan dan studi dokumentasi dan dengan proses pendekatan keperawatan.. Diagnosa yang ditegakkan adalah perubahan perfusi jaringan perifer, intoleransi aktifitas, risiko perdarahan, risiko infeksi. Dari masalah tersebut dilakukan intervensi dan implementasi yaitu mengkolaborasikan pemberian transfusi darah WRC, membantu klien untuk beraktifitas, menganjurkan klien membersihkan gigi dengan sikat yang lunak, menganjurkan klien untuk meningkatkan asupan nutrisinya, mengkolaborasikan pemberian antibiotik amoxicillin 3x400 mg dan asam tranexamat 3x500 mg/IV. Penulis berkolaborasi dengan tenaga medis untuk pemberian transfusi darah WRC, serta monitoring hasil laboratorium setelah pemberian transfusi untuk mengetahui peningkatan komponen darah. Pada tahap evaluasi dilakukan selama 5 hari. Saran, pada kasus anemia hemolitik diperlukan kolaborasi dengan keluarga untuk pemantauan nutrisi klien dimana klien harus mengkonsusmi makanan tinggi energi tinggi protein.