ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN AKIBAT SKIZOFRENIA HEBEFRENIK DI RUANG LAKI-LAKI KLINIK UTAMA KESEHATAN JIWA NUR ILAHI BANDUNG
Daftar Isi:
- Karya tulis ilmiah ini dilatar belakangi oleh prevalensi kejadian kasus skizofrenia tipe hebefrenik di Klinik Utama Kesehatan Jiwa Nur Ilahi Bandung bulan Juli 2015- Juli 2016 yaitu sebanyak 111 orang atau 19,7% yang dapat berakibat pada jalan pikiran yang kacau, alam perasaan yang datar tanpa ekspresi dan tidak serasi. Tujuan dari karya tulis ilmiah ini mampu memberikan asuhan keperawatan secara komperhensif pada pasien dengan gangguan halusinasi akibat skizofrenia hebefrenik. Metode yang penulis gunakan adalah deskriptif berbentuk studi kasus dan literature. Halusinasi adalah salah satu gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi yang dapat muncul dari salah satu panca indera atau pun lebih dari satu panca indera. Data yang diperoleh pada saat pengkajian diantaranya pasien tampak tertawa sendiri, pasien tiba-tiba meniggalkan perawat ke suatu sudut sisi ruangan, tampak meraba-raba kursi, pasien tampak mencari-cari sesuatu yang tidak ada wujudnya tetapi pada saat ditanya pasien menyangkal halusinasinya. pasien menujukan afek labil, ekpresi wajah bingung, pembicaraan inkoheren tampak membuang muka, kontak mata pasien sering menghindar, ekspresi wajahnya kurang berseri, pasien terlihat kotor, rambut agak gondrong dan rambut berantakan, baju tidak dikancingkan semuanya. Masalah yang muncul pada pasien adalah Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Penglihatan, Defisit Perawatan Diri dan Resiko Perilaku Kekerasan. Berdasarkan hasil pengkajian maka rumusan intervensi dan dilakukan implementasi yang memungkinkan dilihat dari keadaaan pasien yaitu Strategi Pelaksanaan halusinasi penglihatan saja. Adapun hasil dari asuhan keperawatan selama empat hari masalah pasien teratas sebagian, pasien hanya dapat melakukan menghardik halusinasi dengan cara pertama, dan juga pasien mengalami perbaikan dengan tidak tertawa sendiri, tidak mondar-mandir, dan tidak tampak mendatangi halusinasinya. Untuk meningkatkan keadaan Tn.A maka perawat harus terus meningkatkan asuhan keperawatan.