ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.S DI RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2019
Daftar Isi:
- Angka kematian bayi secara global yaitu 29 kematian per 1000 KH tahun 2017 (WHO, 2017). Sedangkan, angka kematian bayi di Indonesia tahun 2017 adalah 24 per 1000 KH (SDKI, 2018). Selain itu, terdapat 62 kematian bayi dari 3986 KH di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung tahun 2018 (Rekam Medik RSKIA Kota Bandung, 2018). Kematian bayi umumnya disebabkan oleh asfiksia yang merupakan salah satu komplikasi akibat oligohidramnion. Adanya kompresi pada tali pusat akibat oligohidramnion dapat menimbulkan fetal distress sehingga bayi mengalami asfiksia ketika lahir (Hanretty, 2014). Pencegahan komplikasi akibat oligohidramnion dapat dilakukan dengan memeriksakan diri ibu ke tenaga kesehatan khususnya bidan dan mendapatkan asuhan yang tepat secara komprehensif. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai asuhan kebidanan yang dilakukan secara komprehensif pada Ny.S di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung dengan menggunakan metode Case Study dengan pendekatan Contiunity of Care serta dilakukan pendokumentasian SOAP. Hasil yang diperoleh dalam asuhan kebidanan yaitu Ny.S G1P0A0 40 minggu 6 hari dengan oligohidramnion dan pengapuran plasenta. Pemberian asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.S belum mencapai standar minimal 10T dan belum sesuai teori. Proses persalinan, berlangsung lebih cepat yaitu kala I selama 12 jam 15 menit, kala II selama 9 menit dan kala III selama 10 menit. Asuhan yang diberikan pada proses persalinan menunjukkan kesesuaian dengan teori. Pada masa nifas, terdapat penyulit yaitu ASI yang keluar tidak banyak pada hari keempat dan kelima setelah melahirkan dikarenakan Ny.S mengkhawatirkan bayinya yang dirawat karena ikterus. Selain itu, selama masa nifas Ny.S tidak mendapatkan vitamin A. Pada bayi baru lahir, bayi Ny.S lahir spontan dengan berat badan 2980 gram, panjang 49 cm, langsung menangis, APGAR score 8/10, jenis kelamin laki-laki, dan mengalami ikterus pada KN II. Pemberian ASI Eksklusif tidak berhasil, imunisasi yang telah didapatkan yaitu Hepatitis B0, polio 1 dan BCG. Setelah 40 hari pascasalin Ny.S menggunakan KB yang tidak memengaruhi produksi ASI yaitu KB suntik 3 bulan. Diharapkan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Kota Bandung dapat menyediakan standar operasional prosedur untuk menunjang pelayanan khususnya yang berkaitan erat dengan asuhan kebidanan komprehensif.