ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY.F 4 BULAN DENGAN PRE DAN POST OPERASI VENTRICULOPERITONEAL SHUNT E.C HIDROSEFALUS KONGENITAL DI RUANG KEMUNING 2 RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR.HASAN SADIKIN BANDUNG
Daftar Isi:
- Karya tulis ini disusun dengan di latar belakangi oleh data penyakit yang sering ditemukan di Ruang bedah anak RSUD dr.Soetomo Surabaya periode Januari 2014 – Januari 2016 ditemukan 80 data pasien anak dengan hidrosefalus. Jumlah total pasien komunikans adalah 33 orang dari 80 (41,25%) pasien hidrosefalus total, sedangkan pasien hidrosefalus non komunikans berjumlah 47 orang (58,75%). Dalam pembuatan karya tulis ini penulis memperoleh pengalaman yang nyata dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif. Metode yang penulis gunakan dalam menyusun karya tulis ini adalah metode deskriptif yang berbentuk studi kasus dengan melakukan pendekatan melalui observasi, wawancara dokumentasi, catatan perawat, dan studi literature untuk melakukan proses keperawatan mulai dari pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang muncul pada pasien yaitu ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan Tekanan intra kranial, defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi, dan setelah dilakukan operasi diagnose yang muncul yaitu kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan prosedur pembedahan. Masalah yang dialami pasien menurut keluarga yaitu kepala semakin membesar, ukuran kepala 56 cm, dalam masalah yang di dapat pada pasien penulis melakukan tindakan keperawatan untuk meminimalisir resiko peningkatan Tekanan intra kranial. Implementasi dan evaluasi diutamakan untuk tanda yang membahayakan dilakukan kolaborasi dengan staff perawat rumah sakit. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu khusus pada pasien hidrosefalus sebaiknya pemberian therapy harus terus berjalan sesuai dengan anjuran dokter untuk membantu proses penyembuhan pasien.-- This paper was prepared against the background of disease data that is often found in the pediatric surgery room of Dr. Soetomo General Hospital, Surabaya for the period January 2014 - January 2016, found 80 pediatric patient data with hydrocephalus. The total number of communicant patients was 33 out of 80 (41.25%) total hydrocephalus patients, while the non-communicating hydrocephalus patients were 47 (58.75%). In making this paper the authors gain real experience in providing comprehensive nursing care. The method I use in compiling this paper is a descriptive method in the form of a case study by approaching it through observation, documentation interviews, nurse notes, and literature studies to carry out the nursing process starting from assessment, planning, implementation, and evaluation. The diagnosis that appears in the patient is ineffective cerebral tissue perfusion associated with increased intra-cranial pressure, knowledge deficiency associated with a lack of information sources, and after surgery the diagnosis appears that damage to tissue integrity is associated with surgical procedures. The problems experienced by the patient according to the family, namely the head getting bigger, the head size is 56 cm. Implementation and evaluation are prioritized for signs of danger, collaboration with hospital nursing staff. The conclusion that can be drawn is that specifically for hydrocephalus patients, therapy should continue according to doctor's recommendations to help the patient's healing process.