ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. D (22 BULAN) DENGAN POST EXTERNAL VENTRIKULAR DRAINAGE HIDROSEFALUS ATAS INDIKASI MENINGITIS DI RUANG KEMUNING 2A RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Daftar Isi:
- Angka hidrosefalus yang disebabkan meningitis masih jarang ditemui di Indonesia. Jumlah penderita hidrosefalus meningitis di rumah sakit Liun kabupaten sangihe (Sumatra Utara) pada tahun 2009-2013 terdapat 15 kasus meningitis yang terjadi pada usia balita dan dewasa, diantaranya terdapat 10 penderita yang meninggal akibat penyakit meningitis. Data hidrosefalus akibat meningitis di rumah sakit Soetomo berjumlah 15 % dari 80 pasien. Metode yang digunakan penulis yaitu metode deskriptif yang berbentuk observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, dokumentasi, catatan perawat dan studi literatur dari buku maupun jurnal. Diagnosa yang muncul pada An. D yaitu hipertermi berhubungan dengan proses infeksi, resiko ketidakefektifan perpusi serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial, kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, dan resiko infeksi berhubungan dengan pemasangan external ventricular drainage. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu pada proses penyembuhan penderita hidrosefalus harus adanya kerjasama semua tenaga kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasien dalam segi medis serta dorongan dan kesabaran orang tua untuk mempercepat kesembuhan penderita.-- The number of hydrocephalus caused by meningitis is still rare in Indonesia. The number of people with hydrocephalus meningitis in the Liun hospital, sangihe district (North Sumatra) in 2009-2013, there were 15 cases of meningitis that occurred at the age of toddlers and adults, of which there were 10 patients who died from meningitis. Hydrocephalus data due to meningitis in Soetomo hospital amounted to 15% of 80 patients. The method used by the writer is descriptive method in the form of observation, interview, physical examination, documentation, nurse's notes and literature study from books and journals. The diagnosis that appeared on An. D, hyperthermia associated with the infectious process, the risk of ineffective cerebral perpusions associated with increased intracranial pressure, nutritional deficiencies less than body requirements associated with anorexia, and the risk of infection associated with external ventricular drainage. The conclusion that can be drawn is that in the healing process of hydrocephalus sufferers, there must be the cooperation of all health workers in meeting the patient's needs in a medical perspective as well as the encouragement and patience of parents to accelerate the patient's recovery.