ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OP CHOLESISTECTOMY HARI KE 1 + EXPLORE COMMON BILE DUCT DI RUANG KEMUNING 3 RSUP. DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Daftar Isi:
- Penderita batu empedu menurut World Gastro Enterology tahun 2012 di negara Asia berada pada posisi menengah dengan angka kejadian 4-12%. Sebuah penelitian menunjukkan penderita batu empedu di Indonesia lebih dari 85% dengan jenis batu kolesterol. Latar belakang pada pasien batu empedu yang telah dilakukan tindakan kolesistektomi ini ditemukannya luka post op yang membutuhkan peran perawat untuk monitor adanya komplikasi pada penyakit kolelitiasis yaitu kolangitis dan pankreatitis. Peran perawat perlu monitoring kadar glukosa darah secara intensive dan monitor tanda-tanda infeksi pada luka post op. Tujuan tugas akhir ini adalah untuk melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung dan komprehensif pada pasien serta mencegah terjadinya kekambuhan penyakit. Metode yang dilakukan untuk pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik terhadap pasien. Dari hasil pengkajian masih ditemukan data efek kolesistektomi yaitu urin pekat berwarna seperti teh, cairan empedu berwarna hitam masih keluar 100cc/hari. Pada kasus ini diagnosa keperawatan yang diangkat oleh penulis yaitu nyeri akut, kerusakan integritas kulit, resiko infeksi, berat badan berlebih, defisiensi pengetahuan dan kesiapan meningkatkan religiositas. Untuk mengatasi masalah nyeri dilakukan teknik relaksasi dan distraksi, mengkaji nyeri, skala nyeri berkurang menjadi 1 (0-10). Resiko infeksi perlu monitor adanya tanda-tanda infeksi seperti rasa gatal dan kemerahan sampai luka post op kering. Pada diagnosa berat badan berlebih perlu monitor berat badan pasien dan menganjurkan pasien untuk diet rendah lemak. Defisiensi pengetahuan dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit pasien serta membimbing cara perawatan luka secara mandiri untuk perawatan luka dirumah setelah pasien pulang. Selain memenuhi kebutuhan pasien secara fisik, perawat juga berperan dalam kebutuhan spiritual pasien agar pasien dapat mengembangkan rasa syukur, sabar dan ikhlas dalam menghadapi penyakitnya. Pada tahap evaluasi dari keenam diagnosa keperawatan masalah nyeri akut teratasi, resiko infeksi teratasi, berat badan berlebih tidak teratasi, defisiensi pengetahuan teratasi, dan kesiapan meningkatkan religiositas teratasi. Pada kasus post cholesistectomy membutuhkan perawatan lama, maka dari itu perlu melibatkan keluarga dalam melaksanakan asuhan keperawatan.--