HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN HEMODIALISA DI RSUD dr. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA
Daftar Isi:
- Gagal ginjal kronik mengharuskan penderita dilakukan hemodialisa, sebagai upaya untuk mempertahankan hidup. Hemodialisa mengakibatkan perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan psikis seperti kecemasan dan kekhawatiran akan kematian, kondisi demikian dapat menyebabkan menurunnya kualitas hidup. Penderita hemodialisa yang memiliki efisikasi diri yang baik dapat dalam menjalani perawatan secara mandiri sehingga akan meningkatkan kualitas hidup. Data pendahuluan di RSUD Soekardjo Tasikmalaya diketahui bahwa pasien hemodialisa pada periode Desember tahun 2018 mencapai 132 orang (89.7%) dari 147 penderita gagal ginjal kronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup pasien hemodialisa di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 33 orang diperoleh dengan teknik consecutive sampling. Proses pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan distribusi frekuensi dan chi square. Hasil menunjukkan gambaran efikasi diri pasien hemodialisa sebagian besar termasuk baik sebanyak 18 orang (54.5%). Gambaran kualitas hidup pasien hemodialisa sebagian besar termasuk baik sebanyak 22 orang (66.7%). Hasil uji statistik didapatkan terdapat hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup pasien hemodialisa dengan p value 0,001. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan efikasi diri dengan kualitas hidup pasien hemodialisa. Oleh karena itu, perawat disarankan memberikan asuhan keperawatan bagi pasien hemodialisa dengan cara pemberian asuhan psikososial melalui motivasi untuk meningkatkan efikasi diri sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup