Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil kontrol diri remaja di SMA Muhammadiyah Kota Tasikmalaya, fenomena pada penelitian ini adalah masih terdapat remaja yang memiliki kontrol diri yang rendah, dengan ditandai masih adanya remaja yang melanggar tata tertib sekolah, kurangnya rasa tanggung jawab pada diri sendiri, bolos sekolah, dan belum mampu untuk mengontrol emosinya. Merancang program konseling untuk remaja dengan tujuan untuk meningkatkan kontrol diri. Penelitian pendekatan kuantitatif metode deskriptif dengan jumlah sampel 131 remaja untuk mengetahui gambaran umum kontrol diri remaja. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa kontrol diri remaja pada kategori sedang dengan presentase 66% yang artinya pada level ini remaja dapat mengambil tindakan untuk mengelola tingkah laku diri dengan cara menahan, mengatur, mengarahkan dorongan keinginan dengan berbagai pertimbangan tetapi belum teraktualisasi secara konsisten. Implikasi bagi bimbingan dan konseling menggunakan bimbingan kelompok dengan teknik modeling simbolis. Teknik modeling simbolis telah direkomendasikan penelitian-penelitian sebelumnya dengan asumsi bahwa suatu teknik yang bisa digunakan dalam memberi layanan Bimbingan dan Konseling kepada remaja untuk meningkatkan potensi secara optimal maupun mengenai permasalahan yang dihadapi oleh remaja.