Daftar Isi:
  • Kecemasan komunikasi adalah hal yang pasti dialami oleh mahasiswa tingkat akhir, khususnya mahasiswa yang dalam proses penyusunan skripsi. Misalnya kecemasan terbesar dialami ketika harus melukan bimbingan dihadapan dosen pembimbing. Oleh karena itu, yang menjadi masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengalaman individu dalam menghadapi kecemasan komunikasi yang dialaminya selama proses penyusunan skripsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman mahasiswa tingkat akhir di Unissula dalam menghadapi kecemasan komunikasi selama proses penyususnan skripsi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kecemasan komunikasi dari Powell. R & Powell. D dengan menggunakan paradigma konstruktivisme. Tipe penelitian yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi. Objek penelitiannya adalah mahasiswa tingkat akhir dari beberapa fakultas di Unissula, teknik pengumpulan data dengan tekhnik wawancara mendalam. Analisis data menggunakan analisis fenomenologi metode Stevick-Colaizzi-keen dalam Moustakas. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, kecemasan komunikasi yang muncul dikarenakan timbulnya gejala psikis, yaitu rasa cemas, khawatir dan ketakutan, serta gejala fisik yaitu mengalami keringat dingin, tegang, perasaan gelisah, jantung berdegup kencang dan dipengaruhi pikiran-pikiran negatif yang timbul secara alami dari diri sendiri. Dalam kondisi seperti ini mahasiswa hanya mampu mengurangi kecemasan komunikasi dengan cara bersikap diam, mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dosen pembimbing. ketika kecemasan komunikasi itu berlanjut, mereka mengalihkan perhatian dengan cara berain game dan bercanda dengan teman-temannya. Dalam hal ini disarankan mahasiswa lebih baik menganggap kecemasan komunikasi sebagai suatu hal yang wajar dalam penyusunan skripsi, dan mempelajari penelitiannya dengan memahami secara mendalam. Kata kunci : Kecemasan Komunikasi, Khawatir, Ketakutan.