Daftar Isi:
  • Kemampuan awal matematika setiap siswa pastilah berbeda sehingga berpikir kritis yang dilakukan oleh siswa juga berbeda. Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kunci suksesnya suatu pendidikan. Dalam suatu pembelajaran siswa tidak harus selaludiberi atau dilatih, mereka bisa mencari, menemukan, memecahkan masalah dan melatih dirinya sendiri. Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu bentuk kemampuan berpikir yang dapat dimiliki setiap orang termasuk siswa. Kemampuan berpikir kritis siswa bisa membantu siswa mengambil keputusan yang sesuai berdasarkan usaha yang sistematis, logis, dan mempertimbangkan berbagai sudut. Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus terhadap penggunaan model pembelajaran yang memperhatikan kemampuan masing-masing siswa yaitu model Aptitude Treatment Interaction. Dalam model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction ini siswa dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah dan masing-masing kelompok diberikan treatment (perlakuan) yang dipandang cocok atau sesuai karakteristiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII C SMP Negeri 6 Semarang ditinjau dari kemampuan awal matematika siswa pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah 6 siswa kelas VIII C SMP Negeri 6 Semarang tahun ajaran 2016 / 2017. Peneliti menggunakan metode pemberian tes kemampuan berpikir kritis kepada 32 siswa di kelas VIII C dan wawancara kepada 6 siswa. Penelitian ini mengacu pada indikator berpikir kritis menurut Facione dan menggunakan level berpikir kritis yang dibagi menjadi 3 level yaitu level 1 (tidak kritis), level 2 (cukup kritis), dan level 3 (kritis). Hasil dari penelitian mengenai analisis kemampuan berpikir kritis siswapada pembelajaran Aptitude Treatmen Interactiondi kelas VIII C SMP Negeri 6 Semarang semester genap tahun ajaran 2016 / 2017 ini mencapai Level 2 yaitu Cukup Kritis. Siswa perlu banyak latihan soal secara individu dengan menggunakan soal terbuka, sehingga diharapkan siswa sudah terbiasa menyelesaikan tugas dengan jawaban hasil analisis sendiri yang dapat dijadikan sebagai bekal pengetahuan tentang kemampuan berpikir kritis, sehingga termotivasi untuk selalu memecahkan masalah dengan matang, sungguh-sungguh dan penuh pertimbangan. Kata Kunci: Berpikir Kritis, Aptitude Treatment Interaction