PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBAWAKAN ACARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI DAN MEDIA VIDEO MC MAULID NABI BERMUATAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI PADA SISWA KELAS VIII D SMP AL FATTAH SEMARANG
Daftar Isi:
- Kata Kunci: keterampilan membawakan acara, model SAVI, media video MC maulid nabi. Keterampilan membawakan acara merupakan salah satu keterampilan berbicara yang harus dikuasai oleh siswa kelas VIII. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan peningkatan keterampilan membawakan acara, perubahan perilaku, dan peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII D SMP Al Fattah Semarang menggunakan model SAVI dan media video MC maulid nabi bermuatan pendidikan budi pekerti. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII D SMP Al Fattah Semarang tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 26 siswa. Penelitian dilakukan sebanyak empat siklus yang tiap siklusnya terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, obsevasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan tes kinerja dan notes berupa observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi foto. Menggunakan analisis data pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model SAVI dan media video MC maulid nabi bermuatan pendidikan budi pekerti dapat meningkatkan keterampilan membawakan acara, perubahan perilaku siswa, dan peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII D SMP Al Fattah Semarang tahun pelajaran 2016/2017. Peningkatan keterampilan membawakan acara dibuktikan dengan meningkatnya rata-rata nilai dari prasiklus sebesar 46,58 menjadi 54,13 pada siklus I, menjadi 78,81pada siklus II, kemudian pada siklus III menjadi 87,77. Perubahan sikap dibuktikan dengan meningkatnya prosentase rata-rata pada observasi sikap sangat baik siswa dari prasiklus sebesar 0%, pada siklus I 0%, pada siklus II menjadi 45%, kemudian pada siklus III menjadi 89%. Perubahan sikap juga dibuktikan dengan perubahan kategori angket sikap dari prasiklus kurang baik kemudian pada siklus I menjadi baik, pada siklus II menjadi sangat baik, dan pada siklus III menjadi sangat baik. Sedangkan motivasi dibuktikan dengan perubahan kategori pada observasi dan angket yang semula tidak baik pada prasiklus, disiklus I menjadi baik, siklus II sangat baik dan siklus III sangat baik.