Daftar Isi:
  • Karies gigi merupakan salah satu masalah gigi yang harus dicegah. Bakteri Streptococcus mutans dalam saliva berpengaruh terhadap terjadinya karies. Salah satu tindakan preventif untuk menurunkan jumlah bakteri yaitu pemberian topikal aplikasi fluor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah perbedaan aplikasi Sodium Fluoride (NaF) dengan Acidulated Phosphate Fluoride (APF) terhadap jumlah Streptococcus mutans saliva anak usia 6-12 tahun. Model penelitian yang digunakan eksperimental murni dengan rancangan pre post test one group design. Penelitian dilakukan terhadap murid Sekolah Dasar Negeri Genuksari 02 usia 6-12 tahun. Sampel yang didapatkan sebesar 24 orang. Data dianalisis menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rata rata bakteri Streptococcus mutans sesudah pada kelompok Acidulated Phosphate Fluoride sebesar 818,83 sedangkan pada kelompok Sodium Fluoride sebesar 1090,08. Penelitian juga mendapatkan hasil, rata rata penurunan jumlah bakteri Streptococcus mutans pada kelompok Sodium Fluoride sebesar 305,58 (21,89%) sedangkan pada kelompok Acidulated Phosphate Fluoride sebesar 721,17 (46,82%). Berdasar uji Mann Whitney mendapatkan nilai signifikansi ρ < 0,05 (ρ=0,000) artinya terdapat perbedaan efek topikal aplikasi bahan Sodium Fluoride (NaF) dengan bahan Acidulated Phosphate Fluoride terhadap jumlah Streptococcus mutans pada saliva anak usia 6-12 tahun. Acidulated Phosphate Fluoride (APF) lebih efektif dalam menurunkan jumlah Streptococcus mutans pada saliva. Kesimpulan dari penelitian ini, terdapat perbedaan aplikasi Sodium Fluoride (NaF) dengan Acidulated Phosphate Fluoride (APF) terhadap jumlah Streptococcus mutans saliva anak usia 6-12 tahun. Kata kunci: Topikal aplikasi Sodium Fluoride (NaF), Acidulated Phosphate Fluoride (APF), Streptococcus mutans, Saliva