Daftar Isi:
  • Kedelai (Glycine max) telah diteliti potensi sebagai antiaging karena kandungan isoflavon yang bersifat sebagai antioksidan. Efek antioksidan dari isoflavon tersebut memiliki sifat antioksidan yang kuat sehingga dapat melindungi kulit dari radikal bebas. Mekanisme kerja kedelai terhadap ekspresi Matriksmetalloproteinase-1 (MMP-1) dan kolagen belum diketahui,sehingga perlu diteliti pengaruh krim ekstrak kacang kedelai terhadap MMP-1 dan rasio kolagen tipe I, III. Penelitian eksperimental dengan post test randomized control group design.Dilakukan pada mencit BALB/c yang dibagi 4 kelompok. Semua kelompok dipapar sinar UVB dosis 1 MED. Kelompok kontrol (K) diolesi basis krim, sedangkan tiga kelompok lainnya diolesi krim ekstrak kacang kedelai dosis 4% (P1), 8%(P2), dan 16%(P3) segera setelah paparan sinar UVBselama 4 minggu. Ekspresi MMP-1 dihitung dari sel fibroblast yang mengekspresikan MMP-1 dengan pengecatan Immunohistokimia.Rasio kolagen tipe I/III dihitung dari perbandingan kolagen tipe I dan III. Ekspresi MMP-1 dan rasio kolagen I,III dianalisis dengan One Way Anova dan post hoc LSD pada tingkat kemaknaan p<0,05. Ekspresi MMP-1 pada semua kelompokK(34,92±2,45),P1(31,08±1,56), P2(28,22±1,57), dan P3(24,72±1,26) menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05). Rasio kolagen tipe I,III di kelompok K(6,83±1,67), P1(6,02±0,98), P2(5,07±1,05) dan P3(4,23±0,27)berbeda bermakna (p<0,05). Perbedaan rasio kolagen tipe I,III ditunjukkan antara K dengan P3 dan antara P1 dengan P3. Krim ekstrak kacang kedelai dosis 16% menghasilkan penurunan ekspresi MMP-1 dan rasio kolagen tipe I,III yang signifikan. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwakrim ekstrak kacang kedelai mampu menurunkan ekspresi MMP-1 dan rasio kolagen tipe I,III pada mencit BALB/c yang dipapar sinar UVB. Kata kunci: Kacang Kedelai, MMP-1, Rasio Kolagen I,III