Daftar Isi:
  • Masyarakat Indonesia mengkonsumsi MSG sebanyak 0,6 g/hari sedangkan di negara - negara Asia sebanyak 3 g/hari. Konsumsi MSG dapat menyebabkanSindroma Metabolik salah satunya adalah resistensi leptin yang dapat menyebabkan perubahan berat badan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan berat badan berdasarkan lama dan dosis pemberian MSG. Penelitian eksperimental dengan rancangan prepost test only control group. Subjek penelitian adalah mencit(n=32) yang diukur berat badan dengan timbangan berat badan Ohaus dengan ketelitian 0,1 gram perminggu selama 1 bulan, penelitian ini dibagi menjadi 4 kelompok yakni: kelompok 1= kontrol tanpa perlakuan, kelompok 2= MSG15 mg, kelompok 3= MSG30 mg, dan kelompok 4= MSG45 mg. Perubahan berat badan dianalisis dengan uji Two Way Anova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Terdapat perbedaan berat badan berdasarkan lama dan dosis pada uji Two Way Anova ditunjukkan nilai p=0,000. Hasil Uji Post Hoc diperoleh hasil p<0,05 untuk dosis pemberian MSG pada tiap minggu yang menunjukan semakin lama pemberian MSG semakin menaikkan berat badan sedangkan untuk lama pemberian MSG tiap dosis didapatkan p<0,05 kecuali pada kelompok MSG 30 mg dibanding MSG 45 mg didapatkan hasil p=0,087 yang menunjukkan semakin tinggi dosis makatidak semakin menaikkan berat badan. Disimpulkan bahwa pemberian MSG berpengaruh terhadap berat badan pada semua kelompok setelah diukur perminggu selama 1 bulan. Kata kunci : MSG, berat badan, nukleus arkuata