PENGARUH USIA TERHADAP UJI SCHIRMERI PADA PENDERITA PTERIGIUM - Studi Observasional Analitik di Semarang Eye Center (SEC) RS Islam Sultan Agung Semarang
Daftar Isi:
- Pterigium merupakan salah satu masalahutama dalam bidang ophtalmology. Faktor resiko yang sering muncul pada pterigium adalah mata kering.Pasien pterigium diSemarang Eye Center RSI Sultan Agung semakin banyak disebabkan oleh aktivitas atau pekerjaan pasien yangterpapar angin dan sinar ultraviolet.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh usia terhadap uji schirmer I pada penderita pterigium di Semarang Eye Center RSI Sultan Agung Penelitianmenggunakan jenis penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Sampel yang digunakan adalah 39 mata pasien Semarang Eye Center RSI Sultan Agung yang telah masuk dalam kriteria inklusi. Pengambilan data menggunakan rekam medis, panduan wawancara kuesioner dan yang utama melakukan uji schirmer I.Selanjutnya data dianalisa secara bivariat untuk melihat distribusi frekuensi dan hubungan antar variabel menggunakan spearman correlation,uji korelasi dengan koefisien korelasi (r). Hasil penelitandidapatkan hasil uji schirmer I yang tidak normal (< 10 mm) pada kelompok usia 21-30 tahun adalah 15,4%, kelompok usia 31-40 dan > 40 tahun adalah 53,8%. Dari analisa data tersebut didapatkan nilai p = 0,048 (p<0,05) dan nilai r = 0,319. Simpulan didapatkan pengaruh usia terhadap uji schirmer I pada penderita pterigium di Semarang Eye Center RSI Sultan Agung. Semakin tua usia pasien pterigium memiliki hasil uji schirmer I lebih rendah atau kurang dari 10 mm. Kata kunci : Pterigium, mata kering, uji schirmer I