Daftar Isi:
  • Daun pepaya (Carica papaya) mengandung saponin dan tanin yang berpotensi sebagai anthelmintik. Saponin menghambat kerja enzim asetilkolinesterase dan tanin menggumpalkan protein kutikula cacing sehingga cacing paralisis dan berakibat kematian cacing. Rahman (2013) telah meneliti pengaruh anthelmintik daun pepaya tetapi belum memuaskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya anthelmintik ekstrak daun pepaya (Carica papaya) terhadap cacing Ascaris suum dewasa secara in vitro. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian post test only control group design. Penelitian ini menggunakan cacing Ascaris suum dewasa yang terbagi dalam lima kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif (NaCl 0,9%), kelompok II, III, dan IV diberi ekstrak daun pepaya konsentrasi 60%, 80%, dan 100%, kelompok V sebagai kontrol positif (mebendazol 30 ppm). Pengamatan dilakukan selama delapan jam dan dilakukan pengulangan tiga kali. Selanjutnya dilakukan uji Kruskal wallis dan Mann-Whitney. Hasil rata-rata kematian cacing Ascaris suum dewasa yaitu K-I 0 + 0, K-II 0.75 + 0.66, K-III 1.21 + 0.95, K-IV 2.75 + 1.48, dan K-V 3.75 + 1.58. Data yang diperoleh dilakukan uji Kruskal-Wallis dengan hasil terdapat perbedaan antar kelompok (p = 0,000). Kemudian dilakukan uji Mann-Whitney, terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok I dengan kelompok IV dan kelompok V (p = 0,000). Selanjutnya dilakukan analisis probit untuk mengetahui LT99. Hasil analisis probit LT99 pada konsentrasi 60% adalah 17.37, 80% adalah 16.15 dan 100% yaitu 10.25 jam. Disimpulkan bahwa ekstrak daun pepaya memiliki daya anthelminthik terhadap cacing Ascaris suum dewasa secara in vitro. Kata kunci : daun pepaya, anthelmintik, Ascaris suum