Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Gangguan pendengaran akibat bising adalah gangguan pendengaran akibat terpajan bising yang cukup keras dalam waktu cukup lama. Penari modern merupakan satu kegiatan yang menggunakan musik yang menimbulkan suara bising yang keras dan dilakukan cukup lama sehingga beresiko terjadi gangguan pendengaran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara lama paparan dan intensitas bising music dengan gangguan pendengaran pada penari modern. Metode : Analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada penari modern dalam komunitas Dance Lovers Semarang. Data diperoleh dari data primer dan dianalisis dengan Uji Fisher. Hasil : Pada 29orang sampel, 20 orang dengan lama paparan ≥5 tahun yang mengalami gangguan pendengaran adalah 45% dan 9 orang dengan lama paparan <5 tahun yang mengalami gangguan pendengaran adalah 0% (p=0.027) dan nilai Contingency Coefficient sebesar 0.410 (sedang). Intensitas bising musik di Studio Tari di Semarang dikategorikan menjadi >94 dB dan yang mengalami gangguan pendengaran adalah 27.6% sedangkan <94 dB yang mengalami gangguan pendengaran adalah 3.4% (p=0.201). Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara lama paparan bising music dengan gangguan pendengaran pada penari modern sedangkan intensitas bising music dengan gangguan pendengaran tidak terdapat hubungan. Kata Kunci : Lama Paparan, Intensitas, Gangguanpendengaran, Penari modern