Daftar Isi:
  • Asma merupakan penyakit saluran napas kronis yang ditandai dengan sesak napas berulang disertai mengi dengan frekuensi dan tingkat keparahan bervariasi pada setiap orang.Prevalensi asma di Indonesia saat ini mencapai 25%.Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya asma salah satunya adalah faktor psikososial yaitu depresi.Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan jiwa.Gejala-gejala depresi adalah adanya afek depresi, kehilangan minat dan kegembiraan, serta berkurangnya energi. Saat ini prevalensi depresi di Indonesia sebanyak 11,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antara hubungan tingkat depresi dan frekuensi kekambuhan asma di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional dan sampelnya adalah seluruh pasien asma yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Sampel pada penelitian ini sebanyak 51 orang dan dilakukan dengan menggunakan caraconsecutive sampling. Sampel lalu diukur menggunakan kuesioner BDI-II (Beck Depression Inventory) untuk tingkat depresi dan kuesioner tentang frekuensi kekambuhan asma . Didapatkan hasil 22 orang tidak depresi, depresi ringan 16 orang, depresi sedang 13 orang, dan tidak ditemukan responden dengan depresi berat. Sedangkan kekambuhan jarang didapatkan hasil 17 orang, kadang-kadang 15 orang dan sering 19 orang. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji rank spearman, hasilnya terdapat hubungan signifikan antara tingkat depresi dan frekuensi kekambuhan asma (p = 0,000) dengan korelasi kuat (r = 0,745). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat depresi dan frekuensi kekambuhan asma dengan korelasi kuat. Kata Kunci : Asma, Tingkat Depresi, Dewasa